Narrowband vs wideband

Narrowband

Narrowband

Narrowband

Wideband dan narrowband terdengar sangat mirip seperti baseband dan broadband, mereka sama sekali tidak ada kesamaan. Wideband dan narrowband mengacu pada bandwidth relatif dari saluran. Sebuah sistem narrowband hanya sebuah sistem dengan bandwidth yang relatif kecil.

Sistem berikut dapat diklasifikasikan sebagai narrowband:

– Link dirancang untuk menghubungkan teletypes dengan bandwidth 300 Hz.

– Sebuah plain old telephone system ( POTS ) dengan bandwidth yang tersediasekitar 3 kHz. Dengan bantuan modem mereka dapat membawa data dengan kecepatan hingga 56 kbps.

– Narrow band ISDN ( Integrated Services Digital Network ) dengan dua saluran untuk suara atau data, masing-masing pada 64 kbps.

– Sebuah saluran suara digital dengan bandwidth antara 64 kbps dan 1,54 Mbps.

Wideband

Wideband

Wideband

Sistem berikut dapat diklasifikasikan sebagai wideband:

– T-3 beroperasi pada 44,7 Mbps. Hal ini setara dengan 28 sirkuit T-1 dan dapat mengirimkan 672 percakapan secara bersamaan melalui serat optik atau microwave.

-ATM, membawa data, suara dan video pada kecepatan sampai 13,22 Gbps.

– Demikian juga SONET, sebuah antarmuka optik untuk multiplexing transmisi data berkecepatan tinggi, dapat beroperasi sampai 13,22 Gbps.

– Kabel TV ( CATV ), saluran siaran TV lokal dan satelit menggunakan bandwidth 500 MHz.

– Digital high-definition TV ( HDTV ), digunakan untuk penyiaran TV pada 6 MHz per kanal.

This entry was posted in Telekomunikasi, Tutorial and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment